Senin, 21 November 2011


Konsep Go Green
Terganggu Sepeda Hilang

   Konsep go green yang coba diterapkan Inasoc selama SEAG XXVI mendapat sorotan dari banyak pihak. Para atlet, jurnalis peliput, hingga masyarakat yang akan menyaksikan pesta terbesat di Asia Tenggara ini mendapat kesulitan karena pelaksanaanya terlihat tidak maksimal.menpora Andi Mallarangeng selaku pihak yang mencetuskan ide ini mengaku pihkanya terus berusaha agar konsep go green ini berjalan maksimal. “Dari awal Indonesia sudah ditetapkan sebagai tuan rumah, kami sudah berkomitmen SEA Games harus go green. Karena itu, kami membuat kawasan Jakabaring bebas rokok dan tidak menerima sponsor/iklan rokok.” Jelasnya. Sementara itu, gubernur Sumsel mengakui konsep go green ini sempat mengalami kebocoran parah pada hari Sabtu (12/11) ketika pintu masuk berhasil dijebol ratusan kendaraan bermotor yang masuk. “Tapi, sejak Minggu (13/11) pengamanan sudah diperketat. Memang dari 400 sepeda yang disiapkan, kini tinggal 100 buah karena sisanya hilang.” Jelasnya.

                                                                                                                   -Sumber: Koran BOLA edisi 2.274-

Nomor perorangan bulutangkis
Tiga Emas Lagi

   Pemain Indonesia tidak boleh puas, meskipun mampu memenuhi target merebut emas beregu putra. Pasalnya, masih ada tiga emas lagi yang harus dikejar. “Kita tidak boleh puas. Sukses ini semoga memacu pemain untuk merebut emas berikut.” Ujar Maria Fransiska, manajer tim.
Bulu tangkis SEAG XXVI dilanjutkan ke perseorangan. Masih ada lima emas yang disediakan hingga finalyang digelar 19-20 November. Penampilan pemain kita juga tak mengecewakan. Di hari pertama, Rabu (16/11) hanya Bellatrix Manuputty yang gagal setelah dihentikan Fu Mingtian (Singapura), 14-21, 19-21. Selebihnya, Adrianti Firdasari, Simon Santoso, Taufik Hidayat, Bona Septano/M. Ahsan, Markis Kido/Hendra Setiawan dan M. Rijal/Debby Susanto terus menjaga asa Indonesia unutk menambah emas.

                                                                                                                   -Sumber: Koran BOLA edisi 2.274-

Daftar peraih emas Indonesia di atletik

1.       100m putra = Franklin Rames Burumi
2.       100m putri = Serafi Anelies Unani
3.       10.000m putra = Agus Prayogo
4.       10.000m putri = Triyaningsih
5.       1.500m putra = Ridwan
6.       200m putra = Franklin Rames Burumi
7.       3.000m haling rintang putri = Rini Budiarti
8.       Estafet 4 x 100m = Fernando Lumain, Franklin Rames Burumi, Fadlin, Farel Oktaviandi
9.       400m = Heru Astriyanto
10.   5.000m putra = Agus Prayogo
11.   5.000m putri = Triyaningsih
12.   Maraton putra = Yahuza
13.   Maraton putri = Triyaningsih


-Sumber: Koran BOLA edisi 2.274-

Arigato, Karateka

Medali emas ke 10 yang dihasilkan lewat gyaku tzuki Martinel Prihastuti oun tak hanya memastikan kemenangan atas karateka Malaysia, Shakkila Sani, di partai pamungkas babak final kumite beregu putri, Senin (14/11) tetapi juga gelar juara bagi Indonesia lewat skor 2-1 atas negeri jiran. “Keberhasilan ini sangat membanggakan. Seperti yang saya sampaikan saat kunjungan Menpora beberapa waktu lalu, ini sukses berkat tahi burung karena selama ini lami berlatih di Pintu XI GBKyang banyak kotoran burung.” Kata manajer timnas Zulkarnaen Purba setengah bercanda. Persiapan matang yang digelar sejak jauh hari, termasuk berbagai uji coba ke turnamen-turnamen di Eropa, menjadi faktor utama penunjangan sukses. “Karate sudah menggelar pelatnas sejak Mei 2011. Selain itu, kita juga mengikuti serangkaian uji coba dikejuaraan tingkat Asia, Eropa, dan Dunia. Plus sempat TC di Jepang.” Jelas Zulkarnaen. 




                                                                                                                                -Sumber: Koran BOLA edisi 2.274-

Seputar SEA Games

1.     Bebas Asap Rokok
Stadion Lebak Bulus ternyata lebih bersahabat bagi mereka yang tidak menyukai asap rokok. Larangan merokok di area SEA Games 2011 cukup dipatuhi. Kondisi ini berbeda dengan di SUGBK. Meski sama-sama harus bebas asap rokok , masih ada perokok-perokok di SUGBK saat pertandingan berlangsung. “Jumlah penonton  di Stadion Lebak Bulus jauh lebih sedikit ketimbang di SUGBK. Jadi, pengawasannya lebih mudah.” Ujar Marco Paulo, salah satu panpel.

2.     Dukung Timnas Senior
Di sela-sela perjuangan di SEA Games 2011, para punggawa timnas U-23 masih menyempatkan diri memberi dukungan pada ‘kakak’ mereka di timnas senior. Ketika  Firman Utina cs berlaga  menghadapai Iran di Kualifikasi PD beberapa pemain Garuda Muda hadir SUGBK. “Kami diizinkan coach untuk mendukung timnas senior secara langsung di SUGBK” kata Gunawan Dwi Cahyo. Maklum timans U-23 sedang tak ada pertandingan hingga kamis (17/11). Gunawan memilih untuk menyaksikan pertandingan tersebut melalui televisi. “Yang tidak ke SUGBK mendukung timnas senior di televisi hotel”, ujar Gunawan.

3.     Kapten Kabur
Saat rekan-rekannya berjuang  hingga laga akhir, kapten Filipina pada dua pertandingan awal, Matthew Hartmann, justru meninggalkan  skuad Filipina lebih awal. Matt kembali ke Filipina tanpa meminta izin setelah laga kedua The Azkals, melawan Timor Leste (7/11). Hingga kini kasus ini masih dalam penyelidikan Federasi Sepak Bola Filipina (PFF). “Secara pribadi, saya memaklumi. Mungkin karena dia tak kuat menghadapi beban dan tekanan di timini. Namun, sikapnya meninggalkan tim itu tetaplah tindakn indisipliner. Saya akan merekomendasikan sanksi padanya.” Kata Michael Weles, pelatih Filipina.

4.     Tur ke Jakarta
Setelah memastikan lolos ke semifinal, setidaknya 50 fans Vietnam memesan jasa tur untuk hadir di SUGBK menyaksikan aksi tim kesanyangan mereka. Seperti dikutip di Vietnamnet, agen tur di Vietnam melihat peluang bisnis dari kesuksesan Nguyen Van Quyet dkk. Mereka pun berlomba menawarkan paket tur ke Indonesia. Selain menyaksikan timnas U-23 berlaga di semifinal, dalam paket tur selama 5 hari itu juga disertakan agenda menonton partai fonal serta mengunjungi tempat-tempat wisata di Jakarta dan Palembang. Biaya tur ini mencapai 23,9 juta VND/orang atau sekitar Rp. 10,23 juta. Sementara itu asosiasi fans sepak bola Vietnam sudah memesan 80 tiket penerbangan ke Indonesia melalui maskpai Lion Air. Komunitas supporter ini akan berada di Indonesia selama 3 hari.








-Sumber: Koran BOLA edisi 2.274-