Sabtu, 14 Januari 2012


III. Setup BIOS
1.     Pengertian BIOS

Pada saat komputer melakukan booting awal, BIOS (Basic Input Output System) akan mengambil alih dan akan melakukan insialisasi awal semua komponen yang ada pada motherboard. Selanjutnya, BIOS akan melakukan POST (Power On Self Test) untuk melakukan checking awal dan memastikan semua komponen terpasang dengan baik dan bekerja dengan normal. BIOS menyediakan interface antara OS (Operating System) dengan hardware yang terpasang pada PC, maka BIOS-pun harus bias mengendalikannya secara otomatis jika OS melakukan suatu prosesinput output yang melibatkan salah satu komponen yang ada di dalamnya. BIOS juga adalah factor vital untuk menjaga kelangsungan seluruh aktivitas pada PC.
BIO merupakan suatu chip yang disimpan dalam EPROM (Erasable Programmable ROM) atau EEPROM (Electrical Erasable PROM). Oleh karena itu, teknologi BIOS ini dapat di update. Ada banyak merk BIOS dipasaran tergantung jenis motherboard yang dipakai. Biarpun dalam setiap setup BIOS bervariasi tapi mempunyai fungsi yang sama.

2.     Setting BIOS
Dibawah ini adalah beberapa pengaturan BIOS, yaitu sebagai berikut:

a.      Standard CMOS setup
Pada menu ini terdapat konfigurasi:
·         Date/time: untuk melakukan pengaturan tanggal, bulan, tahun, dan jam
·         Hardisk: pada bagian ini akan ditampilkan hardisk yang terpasang pada komputer. Hardisk yang terpasang akan dikenali pada Primary Master, Primary Slave, Secondary Master atau Secondary Slave. Apabila terpasang None berrati tidak ada hardisk yang terpasang pada komputer. Dan jika terpasang Auto maka BIOS akan melakukan auto  deteksi akan terus dilakukan setiap kali komputer melakukan booting. Pilihan User akan memberi keleluasaan untuk mengubah parameter hardisk secara manual
·         Drive A, drive B: untuk mengkonfigurasi FDD yang digunakan.
·         Memory: bagian yang menampilkan informasi memory yang terpasang pada PC. Disana terdapat Base Memory dan Extended Memory. Jika ditambah dengan Other Memory akan menghasikan total memory yang terpasang dan ditampilkan bagian Total Memory.

b.      Advanced CMOS setup
Pada menu ini terdapat menu tentang setting BIOS yang dapat menunjang semua komponen, misalnya urutan booting, internal chace, dan external chace.
·         Tren chip away virus: untuk mencegah terjadinya penulisan ke tabel partisi hardisk.
·         Quick boot: proses POST adalah proses pemeriksaan komponen-komponen pada PC saat komputer melakukan cold boot (ketika baru dinyalakan/sebelum menekan reset). Dalam proses ini akan diperiksa intergritas memory, kesiapan card-card, dsb.
·         Boot from on board LAN: untuk proses booting yang dilakukan pada suatu jaringan komputer LAN
·         1st boot device: untuk menentukan urutan proses booting yang akan dilakukan pertama kali
·         2nd boot device: untuk menentukan proses booting yang kedua setelah proses pertama dilakukan.
·         3rd boot device: untuk menentukan proses nooting yang ketiga setelah proses pertama dan kedua dilakukan.
·         Try other boot device: untuk menentukan proses booting yang pertama kali dijalankan dan secara urut dari pilihan pertama – ketiga.
·         Boot up num-lock: digunakan pada waktu booting dengan menyertakan indikator lampu LED pada keyboard.
·         PS/2 mouse support: untuk mendeteksi pada port PS/2 untuk perangkat input sperti mouse.
·         Primary display: untuk mendeteksi perangkat display berupa jenis monitor yang dipakai.
·         Password check: untuk mengaktifkan password, terdiri dari 2 pilihan yaitu Setup dan Always. Jika Setup maka password akan bekerja pada saat membuka BIOS saja,  tapi jika Always maka password akan bekerja pada saat booting dan BIOS.
·         Internal chace: untuk meng-enable/disable CPU internal chace (Chace Memory Lv. 1) yang umumnya  berukuran 64 kB, separuh untuk data dan separuh lagi untuk kode perintah.
·         External chace: untuk meng-enable/disable External chace (Chace Memory Lv.2) yang umumnya berukuran 512 kB tapi juga ada yang berukuran  1mB untuk kelas motherboard Pentium III.
·         Sytem BIOS chaceable: untuk mendeteksi internal dan external chace memory.
·         C000, 16K shadow: untuk meng-copy salah satu statmen sistem/video ROM pada memory.

c.       Advanced chipset setup
Pada menu ini terdapat beberapa pengaturan konfigurasi yang dapat kamu gunakan.
·         DRAM auto configuration: pada posisi Enable, BIOS akan secara otomatis mencari konfigurasi besarnya DRAM. Jika Disable maka harus memasukan besar DRAM secara manual.
·         SDRAM access time: untuk mengakses waktu untuk mendeteksi SDRAM
·         EDO Dram access time: untuk mengakses waktu untuk mendeteksi EDO RAM
·         Refresh cycle time: untuk me-refresh memory chip kembali ke awal.
·         On chip USB: BIOS setup akan menampilkan pilihan ini pada motherboard yang menggunakan chipset yang mendukung USB (Universal Serial Bus).
·         On chip VGA: disini terdapat informasi tentang VGA yang terpasang.
·         VGA shared memory size: besar memory pada VGA on-board dapat diatur melalui VGA shared memory size, sebagian RAM yang terpasang akan digunakan, max. 4mB
·         VGA frequency: merupakan ukuran besarnya frekuensi VGA card pada VGA on-board

d.      Power managament setup
Di menu ini tentang penghematan yang dipergunakan, seperti mematikan monitor/mengistirahatkan hardisk.
·         Power management/APM: pilihan disable berarti mematikan seluruh pilihan untuk penghematan listrik. Jika enable berarti mengubah beberapa pilihan secara manual menurut apa yang dikehendaki.
·         Green PC monitor power: pilihan on maka komputer akan dibangunkan dari dalam suspend-mode. Apabila off  maka green PC monitor sinyal-sinyal sinkronisasi.
·         Video power down mode: pilihan black screen hanya akan dikirim tampilan kosong ke monitor. Pilihan V/H-sync+blank akan turut mematikan sinyal-sinyal sinkronisasi.
·         Hardisk power doen mode: untuk menentukan beberapa lama wakru yang diberikan nagi hardisk untuk tidak bekerja sebelum dimatikan oleh BIOS secara software.
·         Standby time out (min): untuk mengatur lamanya waktu yang diberikan untuk PC dalam keaadan tidak aktif  untuk komponen hardisk dan monitor.
·         Suspend time out (min): sama seperti di atas tapi komponen yang dimatikan adalah semua komponen yang berada pada computer
·         Slow clock radio: untuk menentukan persantase waktu untuk menyegarkan kembali processor dari power saving mode
·         Ring active: apabila kamu memilih enable dan saluran ring indicator pada interface serial menunjukan adanya panggilan masuk ke modem, maka PC akan dibangunkan dari dalam mode penghematan energy.
·         IRQ3-IRQ55: pada menu ini dapat ditentukan IRQ yang digunakan oleh modem yang ada. Jika IRQ ini aktif maka, PC akan dibangunkan untuk menerima faksimili/kiriman data.
·         Soft-off by PWRBTN:  dengan sisitem ACPI (Advanced Configuration And Power Interface) sisitem dapat off secara mekanis/dengan software, tapi sistem dapat hidup dengan otomatis bila mendapat sinyal dari LAN, modem, atau alarm.

e.       PCI/plug and play setup
Pada menu ini terdapat pengaturan konfigurasi untuk mengatasi konflik resource untuk plug and play BIOS dan PCI bus.
·         Plug and play aware O/S: pilihan yes maka BIOS akan mengurus pemberian IRQ, DMA, dan I/O hanya saat booting. Stelah itu BIOS akan memberikan kemampuan konfigurasi resource pada OS yang mampu menangani plug and play seperti Win 9x
·         PCI latency timer: untuk mengatur transfer data dari slot PCI yang biasanya terdiri atas 2 pilihan, yaitu 64 dan 32.
·         PCI VGA palette snoop: ketika pilihan ini enable, maka multiplier pada VGA dapat menampung data dari CPU dan mengeset register pada VGA.
·         Offboard PCI IDE card: untuk mengaktif/mengnonaktifkan PCI IDE card pada motherboard.

f.       Load optimal settings
Jika ada pilihan ini kamu tekan Enter, maka akan muncul kotak dialog Load high performance setting (Y/N). Jika tekan Y dan Enter, BIOS akan men-setup BIOS secara optimal pada sistem tersebut.

g.      Load best performance settings
Jika memilih bagian ini, akan muncul kotak dialog yang menanyakan Load best performance setting (Y/N). Jika tekan Y dan Enter setup BIOS akan memuat dengan menset konfigurasi yang terbaik untuk BIOS tersebut.

h.      Peripheral setup
Pada menu ini terdapat beberapa pengaturan konfigurasi yang dapat kamu lakukan.
·         Onboard FDC: untuk mengaktifkan/menonaktifkan dari interfae FDD yang ada di motherboard.
·         Onboard serial port 1: untuk mengaktifkan/menonaktifkan serial port COM 1.
·         Onboard serial port 2: sama seperti diatas, tapi ini untuk serial port COM 2.
·         Onboard IR port: untuk menentukan sumber lokasi serial port ke-2
·         Onboard parallel port: untuk menentukan letak parallel port LPT1 dalam motherboard.
·         Onboard PCI IDE: untuk mengaktifkan kedua channel IDE yaitu primary dan secondary.
·         Onboard soundPRO: untuk mengaktifkan/menonaktifkan soundcard yang terdapat pada motherboard.

i.        CPU PnP setup
Pada menu ini terdapat beberapa pengaturan konfigurasi yang dapat kamu lakukan.
·         CPU pulg and play: apabila pilihan Auto, maka CPU akan mendeteksi secara otomatis hardware yang terdapat di dalamnya. Jika pilihan Manual maka kamu dapat mengatur Speed clock, dan System bus dengan sesuai dengan kemampuan hardwarenya.
·         CPU brand: untuk mendeteksi jenis processor yang digunakan pada motherboard.
·         VCCora voltage: untuk mengatur tegangan yang masuk pada motherboard.
·         CPU speed: mendeteksi frekuensi processor yang digunakan.
·         CPU base frekuensi: untuk mendeteksi bus clock (jalur data) yang teradapat pada motherboard yang digunakan.
·         CPU multiple factor: multiple yaitu factor pengandali, merupakan angkan yang menyatakan seberapa cepat frekuensi clock processor dibandingkan dengan motherboard (bus clock). User biasanya untuk mengoverclock CPU. Overclock dalam istilah komputer adalah informasi yang didapat dari bus clock dan multiplier yang digunakan ole processor, contohnya jika mengkonfigurasi bus clock pada 66 MHz dari , multiplier pada 3x maka akan didapatkan frekuensi CPU clock sebesar 66.66 MHz x 3.5 = 233 MHz. biasanya frekuensi CPU clock terjadi pembulatan, misalnya 133.3333 MHz maka dibulatkan menjadi 133 MHz yang berasal dari perkalian 66.66 MHz x 2 = 133.332.. MHz.

j.        Change supervisor password
Pada bagian menu ini dipergunakan untuk memasukkan password untuk BIOS maupun untuk booting pertama.

k.      Auto detect hardisk
Pada bagian menu ini diperguanakan untuk mendeteksi dan menginstall hardsik yang terpasang baik pada primary/secondary. Pada bagian primary maupun secondary terdapat 2 bagi yaitu primary master dan primary slave.

l.        Save settings and exit
Menu ini dipergunakan untuk menyimpan apa yang disetting/dikonfigurasi BIOS tersebut sekaligus menutup jendela BIOS atau keluar dari setup BIOS.

m.    Exit without saving option
Menu ini dipergunakan untuk keluar dari setup BIOS tanpa harus menyimpan apa yang sudah kamu setting/konfigurasi.

3.      Reset BIOS
Reset BIOS diperlukan pada saat tidak dapat masuk ke setup BIOS karena terhalang oleh password. Contohnya, misalnya kamu akan melakukan install ulang OS pasti pertama-tama melakukan booting dari CD/DVD ROM kan? Maka kamu harus merubah pembacaan awal ke CD/DVD ROM dari setup BIOS, tetapi pada saat masuk ke setup BIOS kamu terhalang oleh password. Reset BIOS dapat pula dilakukan saat kamu melakukan beberapa perubahan konfiguarsi pada setup BIOS dan ingin mengembalikan ke konfigurasi default. Berikut langkah-langkah mereset BIOS:

a.       Putuskan PC dengan sumber listrik dengan melepas kabel power.
b.      Buka casing PC
c.       Cari jumper CMOS dan pindahkan posisi jumper CMOS tersebut. Jumper biasanya terpasang di sekitar baterai. Jumper itu terpasang di atas 3 pin. Untuk mengkonfigurasi normal jumper berada di pin 1 dan 2 sedangkan pin 3 tidak diisi. Jika ingin melakukan reset BIOS maka cabut jumper tersebut dan pasang jumper tersebut ke pin 2 dan 3 sedangkan pin 1 tidak diisi. Kemudian diamkan kurang lebih 1 menit. Setelah itu cabut lagi jumpernya kemudian pasang ke posisi semula, yaitu pin 1 dan 2 sedangkan pin 3 tidak diisi.
d.      Cara lain dalam mereset BIOS ini adalah dengan cara lepas baterai CMOS beberapa saat, kemudian pasang kembali. Sebelum melepas baterai, perlu dipaerhatikan bahwa biasanya baterai CMOS terpasang segel garansi dari motherboard. Apabila melepas baterai  dengan merusak segel garansinya, maka garansi motherboard akan hangus. Jadi jika garansi motherboard masih berlaku, gunakan reset BIOS dengan merubah posisi jumper. Tetapi apabila garansi motherboard sudah tidak berlaku, kamu dapat melepas baterai untuk reset BIOS.


downloadnya disinii.....

II. Perakitan PC
            Sebelum mulai perakitan PC, persiapkan terlebih dahulu komponen-komponen yang dibutuhkan, seperti casing, power supply, motherboard, processor beserta heatsink, memory, VGA card, hardisk, CDROM/DVDROM, floppy disk drive, monitor, keyboard, mouse, speaker, dan card tambahan lain yang dibutuhkan. Jangan lupa selain bahan yang tadi siapkan juga CD driver, CD OS-nya, dan CD software lain yang dibutuhkan. Tahapan dalam perakitan PC ada 3, yaitu:
1.     Persiapan perakitan

Persiapan yang baik akan memudahkan perakitan PC serta menghindari permasalahan yang mungkin akan timbul. Persiapan sebelum melakukan perakita PC diantaranya adalah:

a.      Penentuan konfigurasi computer
Konfigurasi PC berhubungan dengan penentuan jenis komponen dan fitur dari PC bagaimana seluruh komponen dapat bekerja sebagai sebuah system seesuai keinginan. Penentuan komponen dimulai dari jenis processor, motherboard, serta komponen-komponen lainnya. Factor kesesuaian/kompabilitas dari komponen terhadap motherboard harus diperlihatkan karena tidak setiap jenis motherboard mendukung jenis processor, memory, port dan I/O bus.

b.    Persiapan komponen dan perlengkapan
Komponen PC dan perlengkapan pendukung untuk melakukan perakita PC harus lebih dipersiapkan lebih dulu agar mempermudah proses perakitan. Selain yang disebutkan diatas tadi komponen dan perlengkapan yang disiapkan diantara lain adalah:
·         Kelengkapan komponen seperti kabel, sekrup,, jumper, baut, dll
·         Obeng +/-
·         Wadah/tempat sekrup, jumper, dan baut
·         Gelang antistatic, berfungsi untuk menghindari kerusakan komponen yang disebabkan oleh listrik statis pada tubuh manusia. Jika tidak mwmiliki gelang antistatic, pegang body casing dengan tangan beberapa saat sebelum memegang komponen yang akan dirakit.
·         Buku manual atau refrensi dari komponen yang akan dirakit, buku ini untuk mengetahui diagram posisi elemen koneksi (konektor, port, dan slot) dan elemen konfigurasi (jumper dan switch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang dirakit.

c.       Pengamanan
Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan, atau, tumpahan cairan. Untuk mencegah masalah seperti itu caranya adalah:
·         Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logampada casing sebelum memegang komponen untuk muatan statis.
·         Tidak menyentuh elektronik, konektor, atau jalur rangkaian. Peganglah pada badan logam casing/plastik yang terdapat pada komponen.
·         Jauhkan dari cairan misalnya minuan untuk menghindari tertumpah kek komponen PC yang dirakit.

2.     Langkah perakitan

a.      Siapkan motherboard
Cek buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier, dan tegangan masukan ke motherboard. Aatur setting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper tegangan dapat merusak processor.

b.      Memasang processor
Sebelum memasang motherboard ke dalam casing, pasang terlebih dahulu processor ke motherboard. Sebelum memasang processor, perhatikan kesesuaian kecepatan bus antara processor dengan motherboard yang dipergunakan. Pengaturan kecepatan bus biasanya dilakukan dengan cara setting jumper/switch pada motherboard atau dengan melakukan setting pada BIOS. Setiap processor pemasangannya tidak sama tapi disini saya memakai processor Intel Soket 775. Cara memasangnya adalah sebagai berikut:
·         Perhatikan posisi pin 1 pada processor dan tanda-tanda pada soket processor pada motherboard. Tanda tersebut merupakan tanda pada processor agar bagian tersebut terpasang pada tanda yang berada pada motherboard, umumnya terletak pada pojok yang ditandai dengan titik, segitiga, atau lekukan.
·         Tegakkan posisi tuas pengunci soket untuk membuka soket processor pada motherboard.
·         Buka penutup soket pada motherboard. Jangan memegang komponen pada tengah soket processor.
·         Lepas penutup  soket processor di motherboard.
·         Pasang processor pada soket, jangan sampai terbalik.
·         Setelah processor terpasang, turunkan kembali tuas pengunci soket untuk mengunci processor yang terpasang.

c.       Memasang heatsink (pendingin)
Fungsi heatsink itu tersendiri adalah membuang panas yang dihasilkan processor lewat konduksi panas dari processor ke heatsink. Untuk mengoptimalkan pemindahan panas, maka heatsink harus dipasang rapat  pada bagian atas processor dengan beberapa clip sebagai penahan. Permukaan heatsink dilapisi gel/pasta untuk penghantar panas. Seperti processor cara pemasangan setiap heatsink pun berbeda, karena kita disini pakai processor Intel Soket 775 maka kita pakai heatsink untuk processor tersebut. Cara pemasangannya adalah:
·         Pasang heatsink diatas processor dan kaitkan pengunci heatsink pada dudukan heatsink pada motherboard.
·         Takan pengunci heatsink pada lubang dudukan pada motherboard
·         Setelah heatsink terpasang, hubungkan konektor power kipas heatsink dengan konektor power pada motherboard.

d.      Memasang memory/RAM
Sebelum memasang memory, perhatikan terlebih dahulu kompabilitas memory yang akan digunakan dengan motherboard. Pastikan jenis memory yang akan dipasang seesuai dengan jenis slot  yang terdapat pada motherboard. Cara memsang memory adalah:
·         Tarik pengait yang berada pada sisi luar slot
·         Perhatikan tanda celah pada bagian bawah memory. Tidak boleh terbalik dalam melakukan pemasangan.
·         Memory akan mengalami kerusakan apabila terbalik dalam memasangnya.

e.       Memasang motherboard ke dalam casing
Setelah memasang processor dan memory ke dalam motherboard. Siapakan casing yang sudah terpasang power supply sebelumnya. Jika casing sudah siap, pasang motherboard pada casing. Agar posisi motherboard tidak mengalami pergeseran, baut motherboard dengan dudukan yang terpasang pada casing.

f.       Memasang kabel konektor
Setelah motherboard berhasil terpasang ke dalam casing, pasang kabel konektor dari power supply ke motherboard. Sebelumnya perhatikan apakah konektor kabel power supply yang digunakan dengan slot power yang ada pada motherboard. Ada 2 jenis power supply yang biasa digunakan yaitu jenis 20 pin dan 24 pin. Setelah power 20/24 pin terpasang pada motherboard, pasang juga konektor power pin 4 yang terletak di dekat soket processor.

g.      Memasang hardisk, CD-ROM, dan FDD
Setelah ,otherboard terpasang, pasanglah hardisk, CD-ROM dan FDD ini kedalam casing dan setelah terpasang kunci yang kuat dengan baut.

h.      Memasang kabel data
Selanjutnya, pasanglah kabel data untuk menghubungkan antara hardisk dan optical drive (CD-ROM) dengan motherboard. Dalam pemasangan kabel ini terdapt 2 jenis kabel yaitu ATA dan SATA tergantung hardisk dan optical drive yang digunakan. Apabila menggunakan kabel data ATA ada beberapa hal yang perlu dilakukan , diantaranya adalah:
·         1 kabel data ATA dapat digunakan menghubungkan 2 media, bias hardisk ataupun optical drve
·         Beberapa motherboard yang terbaru hanya menyediakan 1 slot ATA. Maka hardisk dan optical drive yang terpasang akan dikenali sebagai Primary Master/Primary Slave tergantung slot yang digunakan.
·         Apabila hanya menggunakan 1 kabel data untuk 2 media hardisk dan optical drive, atur jumper yang ada di hardisk dan optical drive, pastikan salah satu disetting sebagai Master dan yang lain disetting sebagai Slave. Tanpa melakukan setting jumper maka hardisk/optical drive tidak akan dikenali ole sistem.
Sedangkan apabila menggunakan kabel data untuk hardisk dan optical drive SATA, beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah:
·         Sebuah kabel data SATA hanya digunakan untuk 1 media.
·         Konektor kabel data berbentuk L sehingga akan mempermudah pemasangan.
Untuk menghubungkan antara FDD dengan motherboard menggunakan kabel data yang memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan kabel data ATA. Pasang kabel data pada FDD dan hubungkan dengan slot Floppy yang ada pada motherboard.

i.        Memasang konektor kabel power
Selanjutnya, pasang kabel power untuk hardisk dan optical drive.  Dalam pemasangan kabel ini tidak mungkin ada yang terbalik karena sudah dirancang sesuai dengan dudukan yang ada. Sedangkan, konektor kabel  power untuk media FDD menggunakan konektor kabel power yang lebih kecil.

j.        Memasang card tambahan
Card tambahan ini diperlukan apabila motherboard yang tidak menyediakan fasilitas on-board. Card tambahan ini seperti Sound card, LAN card, card TV tuner, card USB dapat dipasang pada slot PCI yang ada pada motherboard. Sedangkan VGA card dipasang di slot AGP/PCIe (PCI Express). Pasang card yang diperlukan dan baut yang kencang.

k.      Memasang kabel konektor panel depan
Selanjutnya, pasang kabel-kabel konektor panel depan yang menghubungkan antara motherboard dengan panel depan casing. Kabel tersebut digunakan untuk menghubungkan tombol power, tombol reset, speaker, lampu indicator power, dan lampu indicator hardisk. Pada kabel konektor panel biasanya sudah ada keterangan yang akan mempermudah pemasangan.

l.        Penyelesaian akhir
·         Pasang penutup casing, baut dengan kencang.
·         Hubungkan kabel power dari sumber listrik ke Power Supply.
·         Pasang kabel VGA dari konektor monitor ke port VGA card/VGA on-board.
·         Pasang konektor untuk keyboard dan mouse pada port yang ada pada motherboard.
·         Hubunkan perangkat-perangkat lainnya seperti audio, microphone, LAN, dll.

3.     Penguji hasil perakitan

PC yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjelaskan program setup BIOS. Caranya adalah:
·         Hidupkan PC, perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker
·         Program POST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang terpasang di computer. Bila ada kesalahan, maka tampilan monitor kosong dan speaker akan mengeluarkan bunyi beep sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa refrensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.
·         Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor akan  menampilkan proses eksekusi dari program POST, tekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS. Biasanya dengan menekan tombol Del, F2, F10, atau tombol lain sesuai perintah yang muncul
·         Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS.
·         Simpan perubahan settingan dan keluar dari setup BIOS.


Diwnloadnya disini......